Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Anggota Polisi Positif Narkoba

Gilaaaakkk ya..setelah membaca tulisan di  http://www.jpnn.com/read/2014/09/12/257387/34-Oknum-Polres-Jakbar-Positif-Narkoba- dan  http://www.antaranews.com/berita/453271/34-anggota-polres-jakarta-barat-positif-gunakan-narkoba  yang bilang bahwa ada 34 orang anggota polisi jakarta barat positif narkoba. Gimana masyarakatnya mau bersih. Tapi sebagai mahasiswa tentu saya tidak langsung percaya berita itu, saya terus mencari informasi ke media lain dan menemukan sudut pandang berbeda dari media ini  http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/09/12/34-anggota-polres-jakarta-barat-positif-narkoba  cukup menarik untuk dibandingkan. Upaya tes urine yang dilakukan oleh Polres Jakarta Barat ini memang suatu upaya yang bagus dilakukan. Upaya ini dilakukan menindaklanjuti adanya dampak yang ditimbulkan oleh Operasi yang dilakukan di Kampung Ambon. Seperti yang kita tahu bahwa selama ini image Kampung Ambon ini sangat dikenal sebagai surga narkoba. Dalam artikel tersebu...

Toko Ebook

Beberapa bulan terakhir ini saya tertarik dengan buku-buku karya Haruki Murakami. Kemaren baru saja saya merampungkan salah satu bukunya yang berjudul 1Q84 level 2. Sejak itu saya jadi tertarik dan mencari-cari buku-buku karya Haruki Murakami. Tiba-tiba terbersitlah pengen baca versi inggrisnya..hahaha...cari sana-sini ternyata banyak dijual secara online seperti di amazon.com tapi ya sebagai mahasiswa ini mana mampu duitnya buat beli gituan. Beli satu buku aja bisa tekor uang makan sebulan. Mahaaallll coy... Tapi ternyata di twitter saya menemukan tukang jualan ebook yaitu @electrabooks_ dan kemudian saya lihat instagramnya disini  http://instagram.com/electrabookstore menarik sih. Tapi memang toko ini sepertinya masih baru beroperasi jadi masih sedikit dan belum ada testimoni seperti penjual-penjual yang sudah terpercaya. Agak gak yakin sih awalnya tapi akhirnya saya coba kontak adminnya dan menanyakan buku koleksi Haruki Murakami dan viola...saya pun dikirimi katalog ebook ka...

Akhirnya Mimpi Anak Perbatasan Itu Semakin Dekat

Tidak ada hal lain yang bisa saya ucapkan selain rasa syukur yang begitu besar. Mimpi-mimpi seorang anak yang hapir saja padam karena masalah keterbatasan dana akhirnya bisa diselamatkan. Pada tanggal 20 Agustus 2008 akhirnya saya bersama pemilik akun twitter @thepoohlova mendatangi kampus UNTIRTA. Kami disambut dengan sangat baik dan kami dijelaskan bahwa ada peserta bidik misi ada yang mengundurkan diri sehingga tempatnya bisa digantikan oleh Riki. Alhamdulillah. Namun rupanya pihak universitas menjelaskan bahwa untuk prosedur UMB memang harus daftar ulang dengan membayarkan 3 juta rupiah. Saat itu, masalah pembayaran daftar ulang ini kami dibantu seorang dosen teknik industri UNTIRTA. Seorang ibu yang tidak pernah bertemu namun begitu percaya dan begitu peduli masalah ini. Akhirnya masalah pembayaran ini beres. Setelah itu kami membereskan masalah administrasi yang lainnya hingga selesai dan selama itu kami ditemani salah seorang staff UNTIRTA. Kemudian setelah semuanya perihal a...

Tentang Mimpi Seorang Anak Perbatasan

Ini cerita tentang mimpi. Walau tak seperti Laskar Pelangi, tetap saja ini tentang sebuah mimpi yang tentu saja tak boleh dipaksa Mati. Cerita ini berawal dari suatu obrolan iseng sekelompok orang yang ingin mencoba membantu melakukan pemerataan pendidikan di seluruh negeri ini. Akhirnya proyek sosial iseng itu pun kami kerjakan dengan sangat serius. Kami pun menjemput 5 orang anak yang tinggal di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. Tepatnya di Desa Wana Bakti dan Desa Mungguk Gelombang, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Cobalah kau cari di Peta kawan, mungkin hanya akan kau temukan Sintang atau Ketungau Tengah saja. Kalian pasti tau Pontianak dan dari sana masih membutuhkan 2 hari lagi sampai ke desa mereka. Kedua desa tersebut seperti tidak pernah tersentuh. Bayangkan 69 tahun Indonesia merdeka tapi disana listrik saja tak ada apalagi sinyal telepon ataupun jalan aspal. Mereka menggunakan Genset ataupun Aki untuk memenuhi kebutuhan listriknya, mereka...

Tentang Perempuan

Sebuah perjalanan saya akhirnya membawa saya pada sebuah pertanyaan dan rasa ingin tahu yang luar biasa. Sebenarnya perjalanannya biasa saja, perjalanan dengan tujuan menghadiri hari bahagia seorang teman dan bagian dari keluarga baru saya. Sebuah pernikahan memang selalu terlihat membahagiakan bagi semua pihak, segala doa pun di panjatkan untuk kedua mempelai. Hingga akhirnya wejangan dan nasihat para orang tua pun diucapkan. Satu wejangan dari ustadz setempat itulah yang akhirnya membuat saya bertanya dan akhirnya mencari. Beliau mengutip sebuah hadist dari Abu Hurairah yang berbunyi: "Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu kecantikannya, hartanya, keturunannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung" Hadist ini juga ada di dalam hadist riwayat Imam Bukhari no. 5090 dan hadist riwayat Muslim no. 1466. Ini adalah hasil penelusuran saya pribadi atas dasar ucapan ustadz tersebut. Karena saya tidak mau terjebak ...

Menulis dan Secangkir Kopi

Menulis itu bagi saya seperti menyesap secangkir kopi Kau tak bisa menyesap jika asapnya masih mengepul Tidak bisa dipaksa Jika dipaksakan maka lidah terasa terbakar Menulis itu bagi saya seperti ritual menikmati kopi mencium aromanya menyesap sedikit demi sedikit merasakan pahit dan manisnya bergantian

Surat Untuk Mantan

Dear April, Aku menulis ini untukmu, biar kamu tahu bagaimana sesungguhnya aku. Lihat apa yang terjadi dengan kita sekarang? Ujarmu kita akan baik saja, ujarmu kita akan tetap seperti ini. Inilah yang kukatakan padamu dulu. Sudah, jangan lebih lagi dari ini. Tetap saja jadi sahabatku. Tapi kamu meyakinkan aku bahwa tidak akan ada yang berubah. Tapi ternyata kau lihatkan, sahabatku. Kehilanganmu menjadikanku kehilangan dua orang terbaik dalam hidupku. Menjadikanmu pasanganku artinya aku telah membuang gelar sahabat dari dirimu, dan kehilanganmu artinya aku kehilangan pasanganku dan sahabatku sekaligus. Itulah alasannya aku tak pernah mau menjadikan sahabatku sebagai pendampingku. Ketika aku kehilangan, maka aku akan kehilangan keduanya. Ahh..sudahlah..toh aku tak pernah menyesal bersamamu. Aku takkan menanyakan kabarmu, karena aku tahu kamu baik saja disana. Ada seseorang yang menjagamu. Aku bahagia untukmu. Kali ini aku ingin egois, aku ingin memberitahumu bagaimana kabar...