Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Akhirnya Mimpi Anak Perbatasan Itu Semakin Dekat

Tidak ada hal lain yang bisa saya ucapkan selain rasa syukur yang begitu besar. Mimpi-mimpi seorang anak yang hapir saja padam karena masalah keterbatasan dana akhirnya bisa diselamatkan. Pada tanggal 20 Agustus 2008 akhirnya saya bersama pemilik akun twitter @thepoohlova mendatangi kampus UNTIRTA. Kami disambut dengan sangat baik dan kami dijelaskan bahwa ada peserta bidik misi ada yang mengundurkan diri sehingga tempatnya bisa digantikan oleh Riki. Alhamdulillah. Namun rupanya pihak universitas menjelaskan bahwa untuk prosedur UMB memang harus daftar ulang dengan membayarkan 3 juta rupiah. Saat itu, masalah pembayaran daftar ulang ini kami dibantu seorang dosen teknik industri UNTIRTA. Seorang ibu yang tidak pernah bertemu namun begitu percaya dan begitu peduli masalah ini. Akhirnya masalah pembayaran ini beres. Setelah itu kami membereskan masalah administrasi yang lainnya hingga selesai dan selama itu kami ditemani salah seorang staff UNTIRTA. Kemudian setelah semuanya perihal a

Tentang Mimpi Seorang Anak Perbatasan

Ini cerita tentang mimpi. Walau tak seperti Laskar Pelangi, tetap saja ini tentang sebuah mimpi yang tentu saja tak boleh dipaksa Mati. Cerita ini berawal dari suatu obrolan iseng sekelompok orang yang ingin mencoba membantu melakukan pemerataan pendidikan di seluruh negeri ini. Akhirnya proyek sosial iseng itu pun kami kerjakan dengan sangat serius. Kami pun menjemput 5 orang anak yang tinggal di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. Tepatnya di Desa Wana Bakti dan Desa Mungguk Gelombang, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Cobalah kau cari di Peta kawan, mungkin hanya akan kau temukan Sintang atau Ketungau Tengah saja. Kalian pasti tau Pontianak dan dari sana masih membutuhkan 2 hari lagi sampai ke desa mereka. Kedua desa tersebut seperti tidak pernah tersentuh. Bayangkan 69 tahun Indonesia merdeka tapi disana listrik saja tak ada apalagi sinyal telepon ataupun jalan aspal. Mereka menggunakan Genset ataupun Aki untuk memenuhi kebutuhan listriknya, mereka