Langsung ke konten utama

Tentang Perempuan

Sebuah perjalanan saya akhirnya membawa saya pada sebuah pertanyaan dan rasa ingin tahu yang luar biasa. Sebenarnya perjalanannya biasa saja, perjalanan dengan tujuan menghadiri hari bahagia seorang teman dan bagian dari keluarga baru saya. Sebuah pernikahan memang selalu terlihat membahagiakan bagi semua pihak, segala doa pun di panjatkan untuk kedua mempelai. Hingga akhirnya wejangan dan nasihat para orang tua pun diucapkan. Satu wejangan dari ustadz setempat itulah yang akhirnya membuat saya bertanya dan akhirnya mencari. Beliau mengutip sebuah hadist dari Abu Hurairah yang berbunyi:

"Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu kecantikannya, hartanya, keturunannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung"

Hadist ini juga ada di dalam hadist riwayat Imam Bukhari no. 5090 dan hadist riwayat Muslim no. 1466. Ini adalah hasil penelusuran saya pribadi atas dasar ucapan ustadz tersebut. Karena saya tidak mau terjebak pada informasi yang belum jelas. Dalam ucapan beliau mengatakan bahwa menikahlah dengan perempuan yang cantik parasnya sekalipun tidak beragama tidak masalah karena akan membuatmu bahagia ketika pulang ke rumah dan memandangnya, kemudian kedua adalah menikahlah dengan perempuan yang banyak hartanya degan demikian hidupmu berkecukupan dan dapat membantu orang lain karena hartanya sekalipun perempuan tersebut bukanlah seorang muslim, ketiga, menikahlah dengan perempuan karena keturunanya. Keturunan yang dimaksudkan adalah garis keturunan bangsawan yang dimilikinya, garis keturunan kaum berada atau yang biasa disebut golongan ningrat. Dan yang terakhir adalah menikahlah dengan perempuan karena agamanya, karena dengannya bisa membuatmu beruntung.

Pernyataan tersebut tentu saja membuat saya penasaran dan bertanya. Apakah benar seorang perempuan (dalam hadist tersebut) hanya dipandang seperti itu saja. Cantik, kaya, bangsawan menjadi tiga poin utama dalam menjadi pilihan. Saya hanya bertanya ya Allah..jika memang benar demikian mengapa engkau tidak menciptakan semua perempuan menjadi cantik, mengapa engkau tidak menciptakan semua perempuan memiliki harta yang cukup bagi lelaki, mengapa engkau tak melahirkan kami ini perempuan di dunia dalam garis keturunan bangsawan..ya Allah..bukannya aku mau menggugatmu. Aku mempercayaimu, meyakinimu jelas aku tidak berani menggugatmu. Saya hanya ingin tahu..benarkah Rasulullah mengatakan hal tersebut pada sahabatnya, ataukah kami yang manusia biasa yang tidak memahami apa maksudnya.

Tuhanku..saya sangat terusik dengan hadist tersebut. Saya bukan seorang feminis memang yang berfikiran bahwa islam telah menempatkan perempuan dalam posisi yang lemah. Tidak Tuhan..saya tidak sependapat dengan itu. Saya selalu berpikir bahwa perempuan memiliki porsinya sendiri, tapi hingga saya menemukan hadist ini..saya tidak percaya. Bahkan dalam hadist tersebut tidak dikatakan bagaimana perilakunya, bagaimana hatinya, baiikah dia. Benarkah seorang perempuan tidak layak dinikahi karena dia pintar, karena dia baik hatinya, karena banyak hal baik di dunia yang telah diperbuat. Tuhan..izinkan saya kali ini untuk tidak setuju dengan perkataan Rasulullah yang terekam dalam hadist tersebut.

Saya tidak bisa percaya begitu saja ya Allah..Einstein pernah berkata bahwa agama tanpa ilmu adalah buta dan ilmu tanpa agama adalah pincang. Salahkah saya ya tuhan? ketika perempuan hanya dihargai dengan parasnya, hartanya, dan garis darahnya kenapa tidak engkau ciptakan semua dari kami seperti itu. Tidak adilkah engkau tuhan? Sungguh aku tak berhak menuduhmu tidak adil. Engkau Sang Maha Adil.

Saya pun sebenarnya pernah mendapatkan nasihat dari seorang saudara yang mengatakan bahwa mencari suami yang penting sholat lima waktu. Hati kecil saya menolak tuhan..salahkah?..saya pikir menikah dan membangun rumah tangga itu adalah hablum minannas atau hubungan antar manusia sedangkan sholat lima waktu adalah hablum minallah atau hubungannya dengan tuhannya. Seseorang yang baik hablum minallahnya belum tentu seseorang yang baik hablum minannasnya. Saya merasa yang terpenting adalah hatinya, kebaikannya, jika dia baik terhada-Mu itu bonus. Bolehkah?

Ya allah..saya tidak pernah tahu apa yang kehendaki. Mungkin saya memang hanya perempuan dengan islam seadanya yang menjalankan sholat lima waktu yang tidak lengkap dan membaca al qur'an semaunya. Tapi saya percaya bahwa perempuan dalam islam tidaklah dinilai serendah itu. Seorang perempuan layak dihormati semua karya-karyanya, semua hal baik yang dilakukannya, hatinya, kepribadiannya. Perempuan tidak hanya sekedar wajahnya, hartanya, dan keturunannya. Saya berharap Rasulullah tidak pernah berkata demikian, lelaki yang menjadi pujaan dan contoh baik bagi perempuan maupun laki-laki islam di dunia. Perempuan bukan suatu barang yang bisa kau pamerkan kecantikannya, kekayaannya, dan garis keturunannya. Perempuan lebih dari itu dan setiap perempuan di muka bumi ini berhak mendapatkan penghargaan atas apa yang telah dicapainya siapapun dia, cantik atau tidakkah dia, seksi atau tidakkah badannya, kaya ataupun tidak, anak seorang bangsawan ataupun hanya rakyat jelata. Tidak peduli dengan segala pernak-pernik kontruksi sosial yang ada, setiap perempuan berhak bahagia dan berhak dihargai. 

Selamat hari Kartini wahai perempuan, percayalah bahwa kita layak dihargai dan layak bahagia siapapun kita. Sejatinya perempuan adalah sosok yang sangat kuat. Semoga masyarakat di bumi ini tidak lagi hanya melihat dan menghargai perempuan yang cantik rupawan, yang hartanya melimpah ruah, dan yang memiliki embel-embel bangsawan dalam nama lengkapnya. Semoga dunia menjadi lebih ramah bagi semua perempuan di dunia ini.

Komentar

  1. Menurut gue gini. Islam tidak melarang laki-laki menikahi perempuan karena cantik, harta, dan keturunannya. Itu sah-sah saja, tapi di bagian akhir ditekankan kalau yg utama itu adalah agama. Jadi akan lebih baik perempuan dinikahi karena agamanya. Agama disini bukan cuma terkait ibadah ritual aja, tapi termasuk kedalamnya akhlak perilaku dan ilmunya. Di islam ada keutamaan untuk orang yg berilmu, jadi poin pintar bisa masuk disini. Aisyah istri Nabi itu jadi perempuan yg sangat mulia dlm islam karena Ilmunya. Ayat yg turun pertama itu Al Alaq 1-5 ttg pentingnya membaca dan menulis ilmu pengetahuan, seharusnya sih ini menjadi kesatuan dgn Islam sendiri.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. setuju dengan kalian berdua. kayaknya kalian harus sering sharing. biar makin kuat 4 elemen diatas. :)

    BalasHapus
  4. Oshin, ijk setuju sama Yani dan memang satu paham dalam hal ini. Dari 4 perkara yg disebut, 3 diantaranya hanya sbgai contoh (yg mungkin menjadi kebiasaan umum pada masyarakat di sekitar Nabi pada zamannya). Sementara 1 perkara yaitu agama, itulah anjuran dari Rosul. Jadi inti hadits itu dengan bahasa awam kira2 "menikahlah dengan perempuan karena agamanya. Jika karena perkara lainnya, kamu termasuk golongan yg merugi (losers)"

    Atta.

    BalasHapus
  5. atta dan yani : iya mungkin kita bisa memahami seperti itu. Tapi apakah itu pemahaman kita saja sebagai pembenaran ataukah memang benar demikian kita tidak pernah tahu. Soalnya kan Al Qur'an dan Al Hadist itu multi tafsir. Makanya tulisan gw ini didasarkan pada perkataan seorang ustadz lokal di daerah jawa tengah yang bilang seperti itu. Oh ya satu lagi yan.. si bapak ustadz bilang dan mencontohkan juga tentang Siti Khadijah sebagai perempuan yang kaya hartanya. Itulah makanya kenapa gw jadi terusik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gue sih baca terjemahan hadits yg bahasa inggris.The Prophet (ﷺ) said, "A woman is married for four things, i.e., her wealth, her family status, her beauty and her religion. So you should marry the religious woman (otherwise) you will be a losers.
      Dia pake "in example" dan frase "you will be a losers". Itu yg jd dasar argumen awam gue ttg hadits ini (versi gue). Gue gak peduli dgn bunga2 kata 4 unsur, tapi langsung ke intinya krn hadits turun pada masa lampau dimana kalimat pengantar berdasarkan situasi di zamannya. Sementara pesan hadits (marrying religious woman is recomended) ya katanya tak lekang waktu
      Kalo Oshin blg AlQuran dan hadits itu multi tafsir berarti tafsir itu pilihan individu dong. It that were the case, you wouldnt be bothered whatever bapak ustadz said :p "ah, itukan tafsir si ustad doang"

      Hapus
  6. Alqur'an dan hadist ga bisa sembarang ditafsirkan. Ada ilmu khusus utk kita pahami isinya. Dan nggak semua orang dengan predikat ustadz loh ngerti bagaimana menafsirkan hadist dan alqur'an dan benar. Nah, kita bisa tanya ke sarjana-sarjana yg pelajari ilmu itu utk lebih bisa lebih paham atau kitab-kitab tafsir alqur'an dan hadist. Sejauh ini gue sih mendengar dan baca gitu, sin. Ustadz tradisional/lokal saat ini nggak tahu banyak tentang islam sendiri karena mereka cuma belajar apa adanya.

    BalasHapus
  7. Iyaaaaa atta..yani...Gw akan meyakin apa yang gw anggap benar ajalah..Kalaupun ada hadist yang ditafsirkan sama seseorang dan akhirnya menciptakan keraguan kaya begini lebih baik gw anggap gak ada deh si hadist macam itu. Boleh kan ya yan? ahahaha..sometimes gw pikir gak tau terlalu banyak itu lebih mudah ya.. :D

    BalasHapus
  8. yg namanya agama itu jelas dasarnya yaitu teks yang ada dalam kitab suci maupun tradisi nabi yg diberi otoritas oleh kitab suci sebagai penafsir yg otentik. jadi ajaran agama dilihat dari teks resmi bukan tafsiran orang per orang.

    kembali ke topik perempuan maka agama telah lebih dulu menempatkan posisi perempuan sebagaimana mestinya sebagai mitra laki-laki jauh sebelum gerakan emansipasi muncul ke permukaan beberapa abad belakangan. gerakan emansipasi muncul di barat karena perempuan barat mengalami berbagai macam opresi, sesuatu yg tidak terjadi di bangsa muslim karena dari awalnya muslim generasi pertama telah memuliakan perempuan.

    BalasHapus
  9. saya telah meneliti pandangan orientalis maupun pemerhati terhadap agama islam banyak sekali mulai dari yg moderat dan empatik seperti karen amstrong maupun dari yg radikal. akan tetapi saya tidak menemukan mereka yg menggunakan teks hadits ini untuk menghubungkannya dengan isu-isu perempuan yang kontroversial.

    karena itu, izinkanlah saya untuk melengkapi bahwasanya hadits di atas itu benar dan tidak ada konten yg menempatkan perempuan pada posisi subordinat. mengapa karena itu sabda nabi yg menjelaskan realitas yg ada bahwa perempuan itu dinikahi karena kriteria yg telah disebutkan. akan tetapi nabi menganjurkan supaya orang memilih kriteria agama dan menghubungkannya dengan keutamaan yg berlimpah. selain itu, pemaknaan terhadap sifat cantik itu relatif bisa berbeda beda antara orang yg satu dengan yg lainnya sehingga apabila demikian maka itu bukan menjadi masalah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Completely Sad

Ya…judul ini benar-benar merepresentasikan perasaan saya saat ini. Bagaimana tidak? Setelah beberapa bulan terkahir ini saya berdiam diri dan menyaksikan carut-marut kehidupan social-politik di Jakarta kali ini saya tak tahan. Bukankah menulis adalah salah satu bentuk terapi…saya benar-benar butuh sarana untuk menyalurkannya. Katakanlah saya tidak punya hak untuk masalah dukung siapa di pilkada DKI toh KTP saya juga masih Jawa Timur. Tapi ini bukan tentang pilkada..ini bukan tentang politik..ataupun tentang mantan gubernur dan gubernur baru yang terpilih. Ini tentang kehidupan social, bernegara dan cara berpikir. Picture Source: Google.com Setelah beberapa peristiwa sedih yang saya alami maka kejadian ini menggenapkan kesedihan itu. Baiklah saya mulai saja..pada tanggal 12 Mei 2016 saya berangkat ke daerah Jakarta. Saya tinggal di daerah Depok, sehingga menuju Jakarta saya kerap memilih naik commuter line karena lebih cepat dan murah. Pagi

Perjalanan Waisak 2013

Perjalanan ini berawal dari seorang teman yang tiba-tiba meminta kami mengirimkan nama dan nomer KTP kepadanya. Rupanya dia mendaftarkan kami pada suatu trip Waisak On Borobudur. Akhirnya kami bertiga pun berangkat pada tanggal 24 Mei 2013. Awalnya saya pikir pasti perjalanan ini seru sekali, sebab seringkali kita dengar cerita orang-orang dan para blogger yang bercerita tentang pelaksanaan waisak ini. Prosesi awal dimulai dari candi mendut yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi di candi borobudur dan akan ditutup dengan menerbangkan lampion-lampion ke angkasa pada malam hari. Saya pikir pasti akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Singkatnya saya dan beberapa teman tidak dapat mengikuti rangkaian acara di candi mendut sehingga kami pun menyusul langsung ke candi borobudur. Disana memang keadaan sangat padat di luar pintu masuk sehingga semua orang berhimpit-himpitan layaknya menonton konser. Saat mengantri itu saya melihat berbagai macam orang dari berbagai negara. Ini m