Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Tentang Bola, Lembaga, dan Indonesia

Tentu bukan suatu kabar yang mengagetkan bagi penikmat bola di negara ini jika dunia sepak bola sedang kacau-kacaunya disini. Sebuah negara yang bahkan skuadnya bukan yang terbaik di dunia, sebuah negara yang bahkan saat ini berada di peringkat 170an dunia, sebuah negara yang selalu memiliki mimpi dan harapan bagi Timnasnya. Kekacauan itu melibatkan 2 lembaga yang menaungi sepak bola di Indonesia, PSSI dan KPSI. PSSI tentu saja kita kenal kiprahnya di negeri ini. Suatu lembaga yang dihujat-hujat pada beberapa tahun terakhir karena banyak masalah intern dan manajemen yang mengecewakan masyarakat. Akhirnya muncullah KPSI, siapa dia? Sebuah lembaga yang bernama Komunitas Penyelamat Sepak Bola Indonesia. Lembaga ini..tidak saya lebih suka menyebutnya organisasi. Organisasi ini muncul sebagai respon atas ketidakpuasan pengelolaan sepak bola Indonesia selama ini oleh PSSI. Sebuah langkah yang bagus untuk melakukan kritik. Namun rupanya organisasi ini tidak saja memberikan teror dan kritik

little things that sweet

Karate saya kenal sejak saya masih duduk di Sekolah Menengah Pertama. Sebuah ekskul yang awalnya memang hanya ikut-ikutan, namun ternyata saya betah. Hingga kini saya betah. Selalu disini saya merasa menjadi diri sendiri. Lepas, bebas. Sejak menginjakkan kaki di perguruan tinggi, UI tepatnya. Hal pertama yang saya cari adalah karate. Kecanduan mungkin. Namun dia tidak ada. Saya pun akhirnya mencari, menjajal berbagai ukm dengan harapan saya menemukan sebuah rasa. Rasa seperti yang saya temukan di karate. Namun tidak ada. Tapi akhirnya tuhan memberikan jalan lain atas kecanduan saya. Saya dipertemukan dengan teman-teman yang juga kecanduan. Entah bagaimanapun caranya, bahkan hingga saat ini saya masih heran bisa bertemu pecandu sebanyak ini. Akhirnya saya pun menemukan morfin saya disini. Beberapa waktu lalu kami mengikuti kejuaraan di daerah ciputat. Saya memperhatikan pertandingan anak-anak usia sekolah dasar. Dalam suatu pertandingan terjadi kecelakaan, salah satu peserta terkena p

Hilang

Beberapa teman saya dinyatakan hilang dalam seminggu ini. Bukan hilang karena penculikan teman facebook, bukan hilang karena ditipu orang, bukan hilang karena dipaksa, tapi mereka hilang karena mereka ingin hilang. Mereka pergi ke dalam dunia mereka sendiri, dunia yang tak terjangkau tangan-tangan kami. Segala usaha yang kami lakukan tidak kurang, mulai dari bbm,sms,telpon, wall, tweet, dll. Tapi mungkin dunia jenis itu tak ada sinyal. Tak pernah ada balasan. Ketika mereka hilang dan merasa kesepian tak ada siapapun di dunianya, kami pun merasa kehilangan. Kehilangan seseorang yang biasanya hadir, walau hanya melalui media teknologi maupun dunia maya. Sedang marakkah fenomena hilang ini? entahlah.. yang pasti lebih dari seorang teman saya hilang, pergi. Bukan raganya yang pergi tetapi pikiran dan hatinya. Sedangkan kami..tetap disini, di tempat kami berdiri..tak beranjak. Kami tak pernah tahu jalan menuju dunia itu, seandainya kami tahu..maka kami akan menjemput teman kami yang hilang.

Perempuan 4 Tahun Ini

Terkadang rasanya dada ini sesak, penuh. Penuh akan ide-ide dan segala pemikiran yang ingin dituliskan. Namun seringkali tak tahu harus mulai darimana. Ini cerita tentang perempuan-perempuan unik yang saya kenal 4 tahun ini. Perempuan-perempuan dengan berbagai latar belakang dan bermacam kepribadian. Terserah kalau kalian bilang ini geng, peer group , teman dekat, sahabat. Ada perempuan yang kuat, ada yang lemah. Ada yang diam, ada yang berisik. Ada yang tenang, ada yang menggebu penuh emosi. Ada yang mandiri, ada yang manja. Ada yang kaya, ada yang seadanya. Ada yang cantik, ada yang biasa saja. Ada yang akademisi, ada yang sporty. Ada yang tegas, ada yang lenjeh. Ada yang rajin, ada yang malas. Semuanya rasanya lengkap. Semua karakter memiliki pasangannya. Jangan harap menemukan pertemanan yang biasa disini, yang tenang dan tertawa-tawa manis seperti perempuan-perempuan lain jika berkumpul. Tidak. Perempuan-perempuan ini tidak jarang bertengkar, saling berteriak satu sama lain tapi m
Bagaimana cerita selama saya berada di Desa Nanga Seran yang bahkan sudah saya anggap seperti rumah saya sendiri dan segala sesuatu yang saya dan sahabat-sahabat saya temukan disana. Semuanya bisa dilihat di blog jejak2kecil.wordpress.com Tetap saya yang menulis, walaupun tidak seperti penulis-penulis lain saya hanya ingin membagikan cerita ini pada siapapun yang ingin membacanya.

Sebuah Perjalanan Tak Disesalkan : Sebuah Awal

Sekian lama tak menulis saya takut lupa caranya menulis. Walaupun mungkn tulisan kali ini tak sepadan tulisan sebelumnya, namun saya yakin apa yang saya tulis sepadan untuk selalu dikenang. Hampir 2 bulan yang lalu saya mengikuti serangkaian proses seleksi K2N UI yant terdiri dari penulisan essay sampai dengan wawancara. Saya lolos seleksi dan mendapatkan status sebagai calon peserta K2N UI, namun ternyata seperti apa yang saya takutkan terjadi. Jadwal kegiatan K2N ini berbenturan dengan jadwal liburan saya bersama teman-teman saya. Egois mungkin menurut anda jika saya meninggalkan kegiatan K2N ini hanya gara-gara liburan bersama teman-teman saya. Ini bukan liburan biasa seperti yang anda pikirkan kawan, saya bersama teman-teman kriminologi berencana untuk menginjakkan kaki kami di puncak Mahameru, puncak gunung tertinggi di pulau ini. Suatu kesempatan yang tak mudah didapatkan tentu saja. Segala keraguan saya untuk mengikuti K2N semakin lama semakin meningkat. Hal ini disebabkan kar

Mengingat yang Lalu

Entah kenapa hari ini.. saya mengingat masa yang telah lalu.. masa dimana dengan semangat juang yang tinggi.. pergi menyambut asa.. bersama dengan segelintir orang.. yang sudah tak lagi peduli dengan apa yang terjadi di sekitar.. yang diingat hanya latihan dan kemenangan.. pukulan-pukulan tak terelakkan dari kawan.. serasa seperti ungkapan sayang.. malam demi malaam dilalui bersama.. tak peduli kata orang.. tak peduli bagaimana orang hendak menjatuhkan kami.. kami tetap berdiri.. Semangat demi semangat yang saling ditularkan.. terasa nyata di hati.. bahwa bukan sekedar basa-basi.. tapi sebuah kesungguhan hati.. Suasana hari itu.. dimana tak ada siapapun yang menjadi tempat bergantung.. akhirnya kita saling bergandeng tangan.. saling membantu dan berharap.. tak peduli dengan hasil yang didapat.. kami selalu pulang dengan penuh semangat.. semangat untuk menghabiskan malam-malam berikutnya.. tak pernah kutemukan lagi suasana itu.. malam-malam itu.. candaan itu..