Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Seseorang yang Sebenarnya Tidak Butuh Orang Lain

Pemikiran ini berawal dari sebuah film berjudul Rudy Habibie. Ya..saya tau betapa masyarakat mengagumi sosok habibie dan ainun baik di dalam film tersebut maupun di kehidupan nyata. Tetapi sepulangnya saya menonton film ini pikiran saya banyak menduga-duga dan tentu saja akhirnya dugaan itu saya diskusikan dengan salah satu sahabat saya. Film Rudy Habibie ini menceritakan tentang masa muda Habibie ketika sedang menuntut ilmu di German. Saya tidak perlu menceritakan terlalu banyak tentang film ini karena saya yakin hampir seluruh teman-teman saya menontonnya. Hal yang menarik yang saya diskusikan adalah gambaran lain kisah cinta Rudi Habibie sebelum bertemu Ainun. Saya percaya bahwa rejeki, jodoh, dan mati memang benar-benar kuasa Tuhan dan saya juga mengagumi idealisme dan kemampuanseorang Habibie hingga saat ini. Tetapi biarlah tulisan ini sifatnya argumentatif dan merupakan hasil diskusi dengan teman seatap saya. Diskusi kami diawali dengan pendapat saya bahwa jangan-jangan

We Meet Someone for A Reason

Indeed!! Menurut saya pribadi, alasan orang-orang tersebut hadir di hidup saya adalah untuk mengajari saya. Saya bertemu dengan seseorang yang sangat optimis, maka saya belajar menjadi optimis. Saya bertemu dengan seseorang yang sangat teguh pendiriannya, maka saya belajar untuk berkomitmen. Saya bertemu dengan seseorang yang begitu sederhana, maka saya belajar menajadi lebih sederhana. Saya bertemu dengan seseorang yang pantang menyerah, maka saya belajar untuk selalu mencoba. Saya bertemu dengan seseorang yang penuh pertimbangan, maka saya belajar untuk berpikir lebih panjang. Saya bertemu dengan seseorang yang tidak mau melewatkan kesempatan, maka saya belajar untuk melihat peluang. Saya bertemu dengan seseorang yang terpuruk menghadapi kegagalan, maka saya belajar untuk bersiap menghadapinya. Saya bertemu dengan seseorang yang begitu angkuhnya, maka saya belajar menempatkan dimana keangkuhan itu seharusnya berada. Saya bertemu dengan orang yang sangat percaya pada ke

Bom Sarinah: Dari Gagalnya Intelijen Hingga Counter-Terrorism ala Netizen

Welcome 2016!! Rupanya tahun 2016 dibuka dengan suatu kejadian luar biasa di Jakarta. Pada tanggal 14 Januari 2016 terjadi teror bom di Sarinah. Mungkin kalian sudah melihat dan membaca berita mengenai hal tersebut dimana-mana. Bahkan pihak Humas Polda Metro Jaya sudah mengeluarkan kronologi kejadian pada hari tersebut (mungkin bisa dibaca disini ). Sasaran dari teror bom tersebut adalah Starbucks Cafe dan Pos Polisi. Korban meninggal akibat aksi terorisme ini berjumlah 7 orang. Sebelumnya saya akan mengingatkan bahwa tulisan saya agak-agak akademis hahahha. Sebab kali ini saya memutuskan untuk memberikan opini saya sendiri terkait kejadian ini. Kegagalan Badan Intelijen Baiklah.. ini memang menjadi pertanyaan besar ketika suatu aksi terorisme terjadi di suatu negara. Tentu ingat kan bom Paris yang menghebohkan di tahun lalu, pertanyaan yang muncul juga "apakah badan intelijen Paris kecolongan?" menurut saya itu mungkin. Tetapi seorang teman saya mengatakan "Bisa saja