Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Tentang Perempuan

Sebuah perjalanan saya akhirnya membawa saya pada sebuah pertanyaan dan rasa ingin tahu yang luar biasa. Sebenarnya perjalanannya biasa saja, perjalanan dengan tujuan menghadiri hari bahagia seorang teman dan bagian dari keluarga baru saya. Sebuah pernikahan memang selalu terlihat membahagiakan bagi semua pihak, segala doa pun di panjatkan untuk kedua mempelai. Hingga akhirnya wejangan dan nasihat para orang tua pun diucapkan. Satu wejangan dari ustadz setempat itulah yang akhirnya membuat saya bertanya dan akhirnya mencari. Beliau mengutip sebuah hadist dari Abu Hurairah yang berbunyi: "Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu kecantikannya, hartanya, keturunannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung" Hadist ini juga ada di dalam hadist riwayat Imam Bukhari no. 5090 dan hadist riwayat Muslim no. 1466. Ini adalah hasil penelusuran saya pribadi atas dasar ucapan ustadz tersebut. Karena saya tidak mau terjebak

Menulis dan Secangkir Kopi

Menulis itu bagi saya seperti menyesap secangkir kopi Kau tak bisa menyesap jika asapnya masih mengepul Tidak bisa dipaksa Jika dipaksakan maka lidah terasa terbakar Menulis itu bagi saya seperti ritual menikmati kopi mencium aromanya menyesap sedikit demi sedikit merasakan pahit dan manisnya bergantian

Surat Untuk Mantan

Dear April, Aku menulis ini untukmu, biar kamu tahu bagaimana sesungguhnya aku. Lihat apa yang terjadi dengan kita sekarang? Ujarmu kita akan baik saja, ujarmu kita akan tetap seperti ini. Inilah yang kukatakan padamu dulu. Sudah, jangan lebih lagi dari ini. Tetap saja jadi sahabatku. Tapi kamu meyakinkan aku bahwa tidak akan ada yang berubah. Tapi ternyata kau lihatkan, sahabatku. Kehilanganmu menjadikanku kehilangan dua orang terbaik dalam hidupku. Menjadikanmu pasanganku artinya aku telah membuang gelar sahabat dari dirimu, dan kehilanganmu artinya aku kehilangan pasanganku dan sahabatku sekaligus. Itulah alasannya aku tak pernah mau menjadikan sahabatku sebagai pendampingku. Ketika aku kehilangan, maka aku akan kehilangan keduanya. Ahh..sudahlah..toh aku tak pernah menyesal bersamamu. Aku takkan menanyakan kabarmu, karena aku tahu kamu baik saja disana. Ada seseorang yang menjagamu. Aku bahagia untukmu. Kali ini aku ingin egois, aku ingin memberitahumu bagaimana kabar