Langsung ke konten utama

We Meet Someone for A Reason



Indeed!!
Menurut saya pribadi, alasan orang-orang tersebut hadir di hidup saya adalah untuk mengajari saya.


  • Saya bertemu dengan seseorang yang sangat optimis, maka saya belajar menjadi optimis.
  • Saya bertemu dengan seseorang yang sangat teguh pendiriannya, maka saya belajar untuk berkomitmen.
  • Saya bertemu dengan seseorang yang begitu sederhana, maka saya belajar menajadi lebih sederhana.
  • Saya bertemu dengan seseorang yang pantang menyerah, maka saya belajar untuk selalu mencoba.
  • Saya bertemu dengan seseorang yang penuh pertimbangan, maka saya belajar untuk berpikir lebih panjang.
  • Saya bertemu dengan seseorang yang tidak mau melewatkan kesempatan, maka saya belajar untuk melihat peluang.
  • Saya bertemu dengan seseorang yang terpuruk menghadapi kegagalan, maka saya belajar untuk bersiap menghadapinya.
  • Saya bertemu dengan seseorang yang begitu angkuhnya, maka saya belajar menempatkan dimana keangkuhan itu seharusnya berada.
  • Saya bertemu dengan orang yang sangat percaya pada kemampuan saya, maka saya belajar untuk menantang diri saya sendiri.
  • Saya bertemu dengan orang yang begitu santai dalam kesehariannya, maka saya belajar untuk menikmuti hidup pilihan saya.

Terkadang kita butuh orang-orang itu untuk hanya sekedar menguatkan, mendorong kita sampai batas sebenarnya, dan menangkap kita ketika terjatuh.

Setiap orang yang datang di dalam hidup saya membawa pelajarannya masing-masing. Baik yang datang hanya untuk singgah ataupun orang-orang yang datang dan akhirnya tetap menemani saya hingga saat ini. Mereka adalah orang-orang yang akhirnya juga turut membentuk pribadi saya saat ini. So we meet someon for a reason.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Completely Sad

Ya…judul ini benar-benar merepresentasikan perasaan saya saat ini. Bagaimana tidak? Setelah beberapa bulan terkahir ini saya berdiam diri dan menyaksikan carut-marut kehidupan social-politik di Jakarta kali ini saya tak tahan. Bukankah menulis adalah salah satu bentuk terapi…saya benar-benar butuh sarana untuk menyalurkannya. Katakanlah saya tidak punya hak untuk masalah dukung siapa di pilkada DKI toh KTP saya juga masih Jawa Timur. Tapi ini bukan tentang pilkada..ini bukan tentang politik..ataupun tentang mantan gubernur dan gubernur baru yang terpilih. Ini tentang kehidupan social, bernegara dan cara berpikir. Picture Source: Google.com Setelah beberapa peristiwa sedih yang saya alami maka kejadian ini menggenapkan kesedihan itu. Baiklah saya mulai saja..pada tanggal 12 Mei 2016 saya berangkat ke daerah Jakarta. Saya tinggal di daerah Depok, sehingga menuju Jakarta saya kerap memilih naik commuter line karena lebih cepat dan murah. Pagi

Tentang Perempuan

Sebuah perjalanan saya akhirnya membawa saya pada sebuah pertanyaan dan rasa ingin tahu yang luar biasa. Sebenarnya perjalanannya biasa saja, perjalanan dengan tujuan menghadiri hari bahagia seorang teman dan bagian dari keluarga baru saya. Sebuah pernikahan memang selalu terlihat membahagiakan bagi semua pihak, segala doa pun di panjatkan untuk kedua mempelai. Hingga akhirnya wejangan dan nasihat para orang tua pun diucapkan. Satu wejangan dari ustadz setempat itulah yang akhirnya membuat saya bertanya dan akhirnya mencari. Beliau mengutip sebuah hadist dari Abu Hurairah yang berbunyi: "Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu kecantikannya, hartanya, keturunannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung" Hadist ini juga ada di dalam hadist riwayat Imam Bukhari no. 5090 dan hadist riwayat Muslim no. 1466. Ini adalah hasil penelusuran saya pribadi atas dasar ucapan ustadz tersebut. Karena saya tidak mau terjebak

Perjalanan Waisak 2013

Perjalanan ini berawal dari seorang teman yang tiba-tiba meminta kami mengirimkan nama dan nomer KTP kepadanya. Rupanya dia mendaftarkan kami pada suatu trip Waisak On Borobudur. Akhirnya kami bertiga pun berangkat pada tanggal 24 Mei 2013. Awalnya saya pikir pasti perjalanan ini seru sekali, sebab seringkali kita dengar cerita orang-orang dan para blogger yang bercerita tentang pelaksanaan waisak ini. Prosesi awal dimulai dari candi mendut yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi di candi borobudur dan akan ditutup dengan menerbangkan lampion-lampion ke angkasa pada malam hari. Saya pikir pasti akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Singkatnya saya dan beberapa teman tidak dapat mengikuti rangkaian acara di candi mendut sehingga kami pun menyusul langsung ke candi borobudur. Disana memang keadaan sangat padat di luar pintu masuk sehingga semua orang berhimpit-himpitan layaknya menonton konser. Saat mengantri itu saya melihat berbagai macam orang dari berbagai negara. Ini m