Langsung ke konten utama

Bahagia itu sederhana

Bahagia itu memang sederhana.
Sesederhana ketika kita menyadari bahwa ada orang-orang yang selalu ada di sekitar kita. Orang-orang yang mau menerima apa adanya kita. Tanpa peduli keburukan-keburukan yang kita miliki.

Bahagia itu sederhana.
Sesederhana perasaan menyenangkan ketika bersama, sekalipun tak ada apapun yang dilakukan. Tapi selalu ada waktu yang disisakan untuk selalu bersama.

Bahagia itu sederhana.
Sesederhana uluran tangan, tawa cekikikan, umpatan kekesalan, deraian air mata, dan rengkuhan hangat dari orang-orang yang sebenarnya tidak pernah kau harap memberikannya.

Bahagia itu sederhana.
Sesederhana cara kita bertemu, menyapa, dan bercengkrama walaupun tanpa kata dan hanya duduk bersama dengan tontonan film layar lebar, pertandingan bola, atau bahkan tayangan FTV

Bahagia itu sederhana.
Sesederhana perasaan yang tidak perlu diucapkan tapi saling dipahami oleh setiap orang bahwa selalu ada tempat untuknya ketika datang.

Bahagia itu sederhana
Sesederhana alunan suara gitar dengan nada-nada sumbang yang gagal menggapai nada yang sebenarnya. Tapi kita tidak butuh "benar" untuk bahagia

Bahagia itu sederhana
Sesederhana kesadaran kita yang akhirnya mengerti dan paham bahwa orang-orang inilah yang sungguh berarti dalam hidupmu. Kesadaran yang tidak sesederhana itu untuk dipahami. Dimana kita selalu berharap dan mengidam-idamkan seseorang yang dapat membuat kita bahagia. Tetapi sebenarnya Tuhan telah mengabulkan harapan kita yang kehadirannya dia pecah dan selipkan ke dalam sosok-sosok dari kita untuk saling melengkapi. Mungkin bukan seseorang yang dapat memberi kebahagiaan, tetapi kebahagiaan itu datang dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Yang tanpa kita sadari rupanya selalu menyelipkan rasa bahagia itu di dalam diri. Menyadari betapa berartinya orang-orang yang telah membuatmu bahagia selama ini bukanlah hal yang sederhana.

Komentar

  1. Bahagia itu ternyata memang sederhana, ya....

    BalasHapus
  2. kadang kita memang tidak memahami apa yang sederhana.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Completely Sad

Ya…judul ini benar-benar merepresentasikan perasaan saya saat ini. Bagaimana tidak? Setelah beberapa bulan terkahir ini saya berdiam diri dan menyaksikan carut-marut kehidupan social-politik di Jakarta kali ini saya tak tahan. Bukankah menulis adalah salah satu bentuk terapi…saya benar-benar butuh sarana untuk menyalurkannya. Katakanlah saya tidak punya hak untuk masalah dukung siapa di pilkada DKI toh KTP saya juga masih Jawa Timur. Tapi ini bukan tentang pilkada..ini bukan tentang politik..ataupun tentang mantan gubernur dan gubernur baru yang terpilih. Ini tentang kehidupan social, bernegara dan cara berpikir. Picture Source: Google.com Setelah beberapa peristiwa sedih yang saya alami maka kejadian ini menggenapkan kesedihan itu. Baiklah saya mulai saja..pada tanggal 12 Mei 2016 saya berangkat ke daerah Jakarta. Saya tinggal di daerah Depok, sehingga menuju Jakarta saya kerap memilih naik commuter line karena lebih cepat dan murah. Pagi ...

Tentang Perempuan

Sebuah perjalanan saya akhirnya membawa saya pada sebuah pertanyaan dan rasa ingin tahu yang luar biasa. Sebenarnya perjalanannya biasa saja, perjalanan dengan tujuan menghadiri hari bahagia seorang teman dan bagian dari keluarga baru saya. Sebuah pernikahan memang selalu terlihat membahagiakan bagi semua pihak, segala doa pun di panjatkan untuk kedua mempelai. Hingga akhirnya wejangan dan nasihat para orang tua pun diucapkan. Satu wejangan dari ustadz setempat itulah yang akhirnya membuat saya bertanya dan akhirnya mencari. Beliau mengutip sebuah hadist dari Abu Hurairah yang berbunyi: "Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu kecantikannya, hartanya, keturunannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung" Hadist ini juga ada di dalam hadist riwayat Imam Bukhari no. 5090 dan hadist riwayat Muslim no. 1466. Ini adalah hasil penelusuran saya pribadi atas dasar ucapan ustadz tersebut. Karena saya tidak mau terjebak ...

Perjalanan Waisak 2013

Perjalanan ini berawal dari seorang teman yang tiba-tiba meminta kami mengirimkan nama dan nomer KTP kepadanya. Rupanya dia mendaftarkan kami pada suatu trip Waisak On Borobudur. Akhirnya kami bertiga pun berangkat pada tanggal 24 Mei 2013. Awalnya saya pikir pasti perjalanan ini seru sekali, sebab seringkali kita dengar cerita orang-orang dan para blogger yang bercerita tentang pelaksanaan waisak ini. Prosesi awal dimulai dari candi mendut yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi di candi borobudur dan akan ditutup dengan menerbangkan lampion-lampion ke angkasa pada malam hari. Saya pikir pasti akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Singkatnya saya dan beberapa teman tidak dapat mengikuti rangkaian acara di candi mendut sehingga kami pun menyusul langsung ke candi borobudur. Disana memang keadaan sangat padat di luar pintu masuk sehingga semua orang berhimpit-himpitan layaknya menonton konser. Saat mengantri itu saya melihat berbagai macam orang dari berbagai negara. Ini m...