Bahagia itu memang sederhana.
Sesederhana ketika kita menyadari bahwa ada orang-orang yang selalu ada di sekitar kita. Orang-orang yang mau menerima apa adanya kita. Tanpa peduli keburukan-keburukan yang kita miliki.
Bahagia itu sederhana.
Sesederhana perasaan menyenangkan ketika bersama, sekalipun tak ada apapun yang dilakukan. Tapi selalu ada waktu yang disisakan untuk selalu bersama.
Bahagia itu sederhana.
Sesederhana uluran tangan, tawa cekikikan, umpatan kekesalan, deraian air mata, dan rengkuhan hangat dari orang-orang yang sebenarnya tidak pernah kau harap memberikannya.
Bahagia itu sederhana.
Sesederhana cara kita bertemu, menyapa, dan bercengkrama walaupun tanpa kata dan hanya duduk bersama dengan tontonan film layar lebar, pertandingan bola, atau bahkan tayangan FTV
Bahagia itu sederhana.
Sesederhana perasaan yang tidak perlu diucapkan tapi saling dipahami oleh setiap orang bahwa selalu ada tempat untuknya ketika datang.
Bahagia itu sederhana
Sesederhana alunan suara gitar dengan nada-nada sumbang yang gagal menggapai nada yang sebenarnya. Tapi kita tidak butuh "benar" untuk bahagia
Bahagia itu sederhana
Sesederhana kesadaran kita yang akhirnya mengerti dan paham bahwa orang-orang inilah yang sungguh berarti dalam hidupmu. Kesadaran yang tidak sesederhana itu untuk dipahami. Dimana kita selalu berharap dan mengidam-idamkan seseorang yang dapat membuat kita bahagia. Tetapi sebenarnya Tuhan telah mengabulkan harapan kita yang kehadirannya dia pecah dan selipkan ke dalam sosok-sosok dari kita untuk saling melengkapi. Mungkin bukan seseorang yang dapat memberi kebahagiaan, tetapi kebahagiaan itu datang dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Yang tanpa kita sadari rupanya selalu menyelipkan rasa bahagia itu di dalam diri. Menyadari betapa berartinya orang-orang yang telah membuatmu bahagia selama ini bukanlah hal yang sederhana.
Sesederhana ketika kita menyadari bahwa ada orang-orang yang selalu ada di sekitar kita. Orang-orang yang mau menerima apa adanya kita. Tanpa peduli keburukan-keburukan yang kita miliki.
Bahagia itu sederhana.
Sesederhana perasaan menyenangkan ketika bersama, sekalipun tak ada apapun yang dilakukan. Tapi selalu ada waktu yang disisakan untuk selalu bersama.
Bahagia itu sederhana.
Sesederhana uluran tangan, tawa cekikikan, umpatan kekesalan, deraian air mata, dan rengkuhan hangat dari orang-orang yang sebenarnya tidak pernah kau harap memberikannya.
Bahagia itu sederhana.
Sesederhana cara kita bertemu, menyapa, dan bercengkrama walaupun tanpa kata dan hanya duduk bersama dengan tontonan film layar lebar, pertandingan bola, atau bahkan tayangan FTV
Bahagia itu sederhana.
Sesederhana perasaan yang tidak perlu diucapkan tapi saling dipahami oleh setiap orang bahwa selalu ada tempat untuknya ketika datang.
Bahagia itu sederhana
Sesederhana alunan suara gitar dengan nada-nada sumbang yang gagal menggapai nada yang sebenarnya. Tapi kita tidak butuh "benar" untuk bahagia
Bahagia itu sederhana
Sesederhana kesadaran kita yang akhirnya mengerti dan paham bahwa orang-orang inilah yang sungguh berarti dalam hidupmu. Kesadaran yang tidak sesederhana itu untuk dipahami. Dimana kita selalu berharap dan mengidam-idamkan seseorang yang dapat membuat kita bahagia. Tetapi sebenarnya Tuhan telah mengabulkan harapan kita yang kehadirannya dia pecah dan selipkan ke dalam sosok-sosok dari kita untuk saling melengkapi. Mungkin bukan seseorang yang dapat memberi kebahagiaan, tetapi kebahagiaan itu datang dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Yang tanpa kita sadari rupanya selalu menyelipkan rasa bahagia itu di dalam diri. Menyadari betapa berartinya orang-orang yang telah membuatmu bahagia selama ini bukanlah hal yang sederhana.
Bahagia itu ternyata memang sederhana, ya....
BalasHapuskadang kita memang tidak memahami apa yang sederhana.
BalasHapus