Langsung ke konten utama

Pria itu

Udah lama juga nih gak nulis..
Hari ini berjalan lagi gw ke tempat magang yang dulu
Ada suatu kejadian yang bikin gw pengen banget nulisnya disini
Hari ini emang inspired banget.

Dalam commuter tujuan depok, gw bersama seorang teman duduk santai sambil ngobrol.
Tiba-tiba datang seorang ibu-ibu dan anaknya. Langsunglah gw ama temen gw berdiri ngasih tempat duduk si ibu. Yah gw sadarlah masih muda juga gw..
Ketika gw udah berdiri, gak lama ada pasangan kakek-nenek masuk. Berhubung krl penuh jadilah dia berdiri. Satu hal yang bikin gw kesel. Ada seorang pria dengan simbol keislamannya seperti celana ngatung, jenggotan, jidat item, bawa-bawa buku islam tepat duduk di depan si nenek. Dia lagi baca buku islam gitu. Dan bahkan dia nggak berdiri nyerahkan tempat duduknya. Gw gak tau lagi.. Inikah perilaku orang yang menggunakan segala simbol dan atribut itu? apa semua simbol itu jadi membekukan hati? entahlah gw gak tahu..
Segitu jauh kau sembah tuhanmu, tapi kau lupakan sekitarmu? loyalitas macam itukah? yang akhirnya bisa saja mencelakakan orang lain atas apa yang dilakukan? loyalitas macam itukah yang memberanikan para pelaku peledakan bom itu? apakah yang kalian maksud loyal itu sebenarnya egoistis yang tidak pernah memakai pikiran dan hati. 
gw yang sholat pun gak lengkap, gw yang ngaji pun kalo inget, gw yang gak pernah pake simbol seperti mereka. Gw gak peduli. Mau gimana pun elo, yang penting itu gak ngerugiin siapapun. Sedih gw ngeliat si nenek, brengsek banget si jadi orang. Gimana kalao itu nyokap lw? astaga..apa yang ada di otak lw itu cuma buat dapetin surga buat diri lw sendiri?  Apakah itu islam yang lw tau? gw gak peduli islam yang gw tau sesempit apa, sekecil apa, yang pasti islam yang gw tau gak menyakiti siapapun.
Untunglah Tuhan masih menyisakan gw hati ini buat merasa. Tuhan ngasih gw kemampuan ngerasain apa yang dirasain orang lain. Gw bisa ikutan sedih kalo liat temen gw nangis karena masalahnya, gw gampang banget tersentuh. Gw gak peduli mau dibilang cengeng, cupu. Karena gw tahu itu lebih baik karena gw masih punya hati di dada gw, gak seperti pria itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Completely Sad

Ya…judul ini benar-benar merepresentasikan perasaan saya saat ini. Bagaimana tidak? Setelah beberapa bulan terkahir ini saya berdiam diri dan menyaksikan carut-marut kehidupan social-politik di Jakarta kali ini saya tak tahan. Bukankah menulis adalah salah satu bentuk terapi…saya benar-benar butuh sarana untuk menyalurkannya. Katakanlah saya tidak punya hak untuk masalah dukung siapa di pilkada DKI toh KTP saya juga masih Jawa Timur. Tapi ini bukan tentang pilkada..ini bukan tentang politik..ataupun tentang mantan gubernur dan gubernur baru yang terpilih. Ini tentang kehidupan social, bernegara dan cara berpikir. Picture Source: Google.com Setelah beberapa peristiwa sedih yang saya alami maka kejadian ini menggenapkan kesedihan itu. Baiklah saya mulai saja..pada tanggal 12 Mei 2016 saya berangkat ke daerah Jakarta. Saya tinggal di daerah Depok, sehingga menuju Jakarta saya kerap memilih naik commuter line karena lebih cepat dan murah. Pagi ...

Tentang Perempuan

Sebuah perjalanan saya akhirnya membawa saya pada sebuah pertanyaan dan rasa ingin tahu yang luar biasa. Sebenarnya perjalanannya biasa saja, perjalanan dengan tujuan menghadiri hari bahagia seorang teman dan bagian dari keluarga baru saya. Sebuah pernikahan memang selalu terlihat membahagiakan bagi semua pihak, segala doa pun di panjatkan untuk kedua mempelai. Hingga akhirnya wejangan dan nasihat para orang tua pun diucapkan. Satu wejangan dari ustadz setempat itulah yang akhirnya membuat saya bertanya dan akhirnya mencari. Beliau mengutip sebuah hadist dari Abu Hurairah yang berbunyi: "Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu kecantikannya, hartanya, keturunannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung" Hadist ini juga ada di dalam hadist riwayat Imam Bukhari no. 5090 dan hadist riwayat Muslim no. 1466. Ini adalah hasil penelusuran saya pribadi atas dasar ucapan ustadz tersebut. Karena saya tidak mau terjebak ...

Bom Sarinah: Dari Gagalnya Intelijen Hingga Counter-Terrorism ala Netizen

Welcome 2016!! Rupanya tahun 2016 dibuka dengan suatu kejadian luar biasa di Jakarta. Pada tanggal 14 Januari 2016 terjadi teror bom di Sarinah. Mungkin kalian sudah melihat dan membaca berita mengenai hal tersebut dimana-mana. Bahkan pihak Humas Polda Metro Jaya sudah mengeluarkan kronologi kejadian pada hari tersebut (mungkin bisa dibaca disini ). Sasaran dari teror bom tersebut adalah Starbucks Cafe dan Pos Polisi. Korban meninggal akibat aksi terorisme ini berjumlah 7 orang. Sebelumnya saya akan mengingatkan bahwa tulisan saya agak-agak akademis hahahha. Sebab kali ini saya memutuskan untuk memberikan opini saya sendiri terkait kejadian ini. Kegagalan Badan Intelijen Baiklah.. ini memang menjadi pertanyaan besar ketika suatu aksi terorisme terjadi di suatu negara. Tentu ingat kan bom Paris yang menghebohkan di tahun lalu, pertanyaan yang muncul juga "apakah badan intelijen Paris kecolongan?" menurut saya itu mungkin. Tetapi seorang teman saya mengatakan "Bisa saja...