Langsung ke konten utama

Kisah dalam diamnya kami

tadi pagi sepulangnya dari tempat magang. Saya dan seorang teman yang bernama siti pranawa dalam perjalanan pulang dengan naik angkot ke arah st.kota. Di dalam angkot itu rupanya dinaiki oleh sekelompok pencopet. Kami sebenarnya sudah merasa gelagat buruk itu ketika mereka satu persatu mulai naik. Kami bisa melihat kode yang mereka gunakan untuk memulai aksinya. Kami bisa melihat tipuannya, pengalihannya, gerakannya. Dan bahkan saya melihat pelaku memasukkan uang tersebut ke dalam kantongnya.Korban adalah seorang bapak-bapak tua.

Kalian tahu teman, rasanya kami tidak berguna disana. Dengan semua ilmu Kriminologi yang kami miliki, kami tetap tak bisa berkutik. Kami hanya bisa diam. Tapi teman biar saya ceritakan sedikit tentang keadaan di angkot itu. Jadi sebelum kelompok pencopet itu naik penumpang hanya terdiri dari saya, teman saya yang sama-sama seorang perempuan, seorang anak smp laki-laki, 3 orang bapak-bapak tua (manula) dan seorang perempuan yang juga manula. Kelompok pencopet terdiri dari 3 orang laki-laki muda, yang satu memakai kacamata, yang satu potongan ala charlie st.12 dan yang satu lagi berpakaian biasa dan tidak mencolok.

Jujur kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, berteriakkah, memperingatkan korban kah..kami benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan kala itu. dan kami merasa tidak berguna, menyesal..

Pelaku berkacamata sempat saya liatin terus ketika dia melakukan aksinya dan ketika dia menanyai saya saya hanya memalingkan wajah dan bergeleng karena saya tahu dia telah mengambil uang si pak tua. setelah mereka berdua turun dan masih ada satu anggota di dalam angkot saya menceletuk "gila..orang tua lagi yang dicopet. Yang masih muda kek..gak punya otak ama hati" cuma itu yang dilakukan.

Merasa menyedihkan melihat orang muda di Indonesia yang jadi seperti itu. Tidak lagi punya otak dan hati. Gila..orang tua kaya gitu bisa apa coba. Mereka duit juga susah banget dapatnya dari pensiunan palingan. Aduh, kalo mau nyopet mau nyolong sama anak muda ajah yang kayanya udah tajir gitu. Jangan yang sama-sama kere lah. Kasihan....apalagi orang tua gitu...aduh semoga orang-orang indonesia bisa lebih baik dari mereka..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Completely Sad

Ya…judul ini benar-benar merepresentasikan perasaan saya saat ini. Bagaimana tidak? Setelah beberapa bulan terkahir ini saya berdiam diri dan menyaksikan carut-marut kehidupan social-politik di Jakarta kali ini saya tak tahan. Bukankah menulis adalah salah satu bentuk terapi…saya benar-benar butuh sarana untuk menyalurkannya. Katakanlah saya tidak punya hak untuk masalah dukung siapa di pilkada DKI toh KTP saya juga masih Jawa Timur. Tapi ini bukan tentang pilkada..ini bukan tentang politik..ataupun tentang mantan gubernur dan gubernur baru yang terpilih. Ini tentang kehidupan social, bernegara dan cara berpikir. Picture Source: Google.com Setelah beberapa peristiwa sedih yang saya alami maka kejadian ini menggenapkan kesedihan itu. Baiklah saya mulai saja..pada tanggal 12 Mei 2016 saya berangkat ke daerah Jakarta. Saya tinggal di daerah Depok, sehingga menuju Jakarta saya kerap memilih naik commuter line karena lebih cepat dan murah. Pagi ...

Tentang Perempuan

Sebuah perjalanan saya akhirnya membawa saya pada sebuah pertanyaan dan rasa ingin tahu yang luar biasa. Sebenarnya perjalanannya biasa saja, perjalanan dengan tujuan menghadiri hari bahagia seorang teman dan bagian dari keluarga baru saya. Sebuah pernikahan memang selalu terlihat membahagiakan bagi semua pihak, segala doa pun di panjatkan untuk kedua mempelai. Hingga akhirnya wejangan dan nasihat para orang tua pun diucapkan. Satu wejangan dari ustadz setempat itulah yang akhirnya membuat saya bertanya dan akhirnya mencari. Beliau mengutip sebuah hadist dari Abu Hurairah yang berbunyi: "Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu kecantikannya, hartanya, keturunannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung" Hadist ini juga ada di dalam hadist riwayat Imam Bukhari no. 5090 dan hadist riwayat Muslim no. 1466. Ini adalah hasil penelusuran saya pribadi atas dasar ucapan ustadz tersebut. Karena saya tidak mau terjebak ...

Perjalanan Waisak 2013

Perjalanan ini berawal dari seorang teman yang tiba-tiba meminta kami mengirimkan nama dan nomer KTP kepadanya. Rupanya dia mendaftarkan kami pada suatu trip Waisak On Borobudur. Akhirnya kami bertiga pun berangkat pada tanggal 24 Mei 2013. Awalnya saya pikir pasti perjalanan ini seru sekali, sebab seringkali kita dengar cerita orang-orang dan para blogger yang bercerita tentang pelaksanaan waisak ini. Prosesi awal dimulai dari candi mendut yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi di candi borobudur dan akan ditutup dengan menerbangkan lampion-lampion ke angkasa pada malam hari. Saya pikir pasti akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Singkatnya saya dan beberapa teman tidak dapat mengikuti rangkaian acara di candi mendut sehingga kami pun menyusul langsung ke candi borobudur. Disana memang keadaan sangat padat di luar pintu masuk sehingga semua orang berhimpit-himpitan layaknya menonton konser. Saat mengantri itu saya melihat berbagai macam orang dari berbagai negara. Ini m...