Langsung ke konten utama

Surat Buat Tuhan

Tuhan..
ini aq tuhan... anakmu..
tuhan...
ketika kau beri bencana itu..
aq terpuruk..
merasa tak bisa melakukan apapun..
tapi kau beri aku kesempatan..
aq ambil kesempatan itu..
ketika aq merasa ini jalanku tuhan..
kau bagai menghempaskanku kembali pada kenyataan...
kenyataan bahwa aq tak kan pernah sampai ke puncak..
kau menyadarkanku kekuranganku..
mengingatkanku atas semua rasa sakit itu..
perasaan ini..
menjadi yang tak berarti..
kembali kau hadirkan..
Tuhan...
nukan aku tak mempercayaimu...
aq tahu setiap bencana ada hikmah di baliknya..
aq tak menyalahkanmu atas semua yang terjadi..
tapi tuhan...
kaki ini adalah jiwaku..
aq merasa bisa melakukan yang benar karena kaki ini..
aq merasa ini jalanku..
merasa ini hidupku...
merasa bisa berarti bagi orang lain..
jika tak kau kembalikan separuh jiwaku tuhan..
apa yang harus kulakukan?
tanpa jiwaku, duniaku, dan jalanku..
aq tak pernah bisa melakukan sesuatu yang benar..
ketika kurasa ini semua awalnya...
kau kembalikan aq pada titik itu..
jangan kau beri aq harapan itu tuhan..
jika hanya akan berakhir seperti sedia kala..
agar aq tak merasa kesakitan yang lebih lagi...



dari anakmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Completely Sad

Ya…judul ini benar-benar merepresentasikan perasaan saya saat ini. Bagaimana tidak? Setelah beberapa bulan terkahir ini saya berdiam diri dan menyaksikan carut-marut kehidupan social-politik di Jakarta kali ini saya tak tahan. Bukankah menulis adalah salah satu bentuk terapi…saya benar-benar butuh sarana untuk menyalurkannya. Katakanlah saya tidak punya hak untuk masalah dukung siapa di pilkada DKI toh KTP saya juga masih Jawa Timur. Tapi ini bukan tentang pilkada..ini bukan tentang politik..ataupun tentang mantan gubernur dan gubernur baru yang terpilih. Ini tentang kehidupan social, bernegara dan cara berpikir. Picture Source: Google.com Setelah beberapa peristiwa sedih yang saya alami maka kejadian ini menggenapkan kesedihan itu. Baiklah saya mulai saja..pada tanggal 12 Mei 2016 saya berangkat ke daerah Jakarta. Saya tinggal di daerah Depok, sehingga menuju Jakarta saya kerap memilih naik commuter line karena lebih cepat dan murah. Pagi ...

Tentang Perempuan

Sebuah perjalanan saya akhirnya membawa saya pada sebuah pertanyaan dan rasa ingin tahu yang luar biasa. Sebenarnya perjalanannya biasa saja, perjalanan dengan tujuan menghadiri hari bahagia seorang teman dan bagian dari keluarga baru saya. Sebuah pernikahan memang selalu terlihat membahagiakan bagi semua pihak, segala doa pun di panjatkan untuk kedua mempelai. Hingga akhirnya wejangan dan nasihat para orang tua pun diucapkan. Satu wejangan dari ustadz setempat itulah yang akhirnya membuat saya bertanya dan akhirnya mencari. Beliau mengutip sebuah hadist dari Abu Hurairah yang berbunyi: "Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu kecantikannya, hartanya, keturunannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung" Hadist ini juga ada di dalam hadist riwayat Imam Bukhari no. 5090 dan hadist riwayat Muslim no. 1466. Ini adalah hasil penelusuran saya pribadi atas dasar ucapan ustadz tersebut. Karena saya tidak mau terjebak ...

Perjalanan Waisak 2013

Perjalanan ini berawal dari seorang teman yang tiba-tiba meminta kami mengirimkan nama dan nomer KTP kepadanya. Rupanya dia mendaftarkan kami pada suatu trip Waisak On Borobudur. Akhirnya kami bertiga pun berangkat pada tanggal 24 Mei 2013. Awalnya saya pikir pasti perjalanan ini seru sekali, sebab seringkali kita dengar cerita orang-orang dan para blogger yang bercerita tentang pelaksanaan waisak ini. Prosesi awal dimulai dari candi mendut yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi di candi borobudur dan akan ditutup dengan menerbangkan lampion-lampion ke angkasa pada malam hari. Saya pikir pasti akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Singkatnya saya dan beberapa teman tidak dapat mengikuti rangkaian acara di candi mendut sehingga kami pun menyusul langsung ke candi borobudur. Disana memang keadaan sangat padat di luar pintu masuk sehingga semua orang berhimpit-himpitan layaknya menonton konser. Saat mengantri itu saya melihat berbagai macam orang dari berbagai negara. Ini m...