Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

21 Desember 2011

saya menulis ini karena sebuah selebaran berwarna biru.. Departemen Kriminologi selama sepekan ini memang sedang ramai mempromosikan anti teror di lingkungan FISIP dan UI.. hanya saja selebaran biru itu serasa menyentil hati saya.. Sebuah tulisan dengan judul "UI Sarang Teroris" menjadi headline.. Saya melihat bahwa segala tindakan yang dilakukan oleh BNPT bersama dengan Departemen Kriminologi dalam upaya sosialisasi tindakan anti kekerasan dan anti teror tidak memojokkan siapapun.. Namun dalam selebaran biru itu ditulis bahwa upaya-upaya penanganan atau pencegahan terorisme di Indonesia terlalu memojokkan suatu agama tertentu yaitu agama islam. Selebaran itu mengatakan bahwa penemuan senjata di UI adalah memojokkan aktivis dakwah islam yang berjuang demi tegaknya islam dengan ikhlas.. saya merasa tidak ada yang salah dengan penemuan senjata itu, yang salah adalah meletakkan senjata itu di lingkungan UI. Kecurigaan akan selalu muncul jika ada pemicunya. Bagaimana bisa ...

Pria itu

Udah lama juga nih gak nulis.. Hari ini berjalan lagi gw ke tempat magang yang dulu Ada suatu kejadian yang bikin gw pengen banget nulisnya disini Hari ini emang inspired banget. Dalam commuter tujuan depok, gw bersama seorang teman duduk santai sambil ngobrol. Tiba-tiba datang seorang ibu-ibu dan anaknya. Langsunglah gw ama temen gw berdiri ngasih tempat duduk si ibu. Yah gw sadarlah masih muda juga gw.. Ketika gw udah berdiri, gak lama ada pasangan kakek-nenek masuk. Berhubung krl penuh jadilah dia berdiri. Satu hal yang bikin gw kesel. Ada seorang pria dengan simbol keislamannya seperti celana ngatung, jenggotan, jidat item, bawa-bawa buku islam tepat duduk di depan si nenek. Dia lagi baca buku islam gitu. Dan bahkan dia nggak berdiri nyerahkan tempat duduknya. Gw gak tau lagi.. Inikah perilaku orang yang menggunakan segala simbol dan atribut itu? apa semua simbol itu jadi membekukan hati? entahlah gw gak tahu.. Segitu jauh kau sembah tuhanmu, tapi kau lupakan sekitarmu? loy...
Nominal 700 rb di Ibu Kota Jakarta Sebenarnya kejadian ini sudah lama sekali tapi berhubung saya lagi pengen ketik-ketik jadi gsaya tulislah pengalaman itu. Waktu itu saya baru saja keluar dari sebuah pusat perbelanjaan di kota Depok, kemudian saya pulang dengan menggunakan angkutan umum. Di dalam angkutan tersebut terdapat 2 orang penumpang yang cukup mencolok. Kedua penumpang tersebut adalah perempuan. Saya katakan mencolok karena mereka mengenakan pakaian yang terlihat modis dan salah satu perempuan tersebut mengenakan sebuah kalung yang bertuliskan nama perempuan tersebut. Kalung tersebut terlihat cukup wah bagi saya mungkin emas putih, atau mungkin hanya perhiasan palsu..ah entahlah. Kedua perempuan tersebut membawa barang belanjaan yang cukup banyak, saya taksir sih baju. Kemudian secara tidak sengaja saya mendengar obrolan mereka (bukan bermaksud nguping sih tapi memang saya sedang sendirian jadi tidak ada teman ngobrol). A: Perempua...

Kisah dalam diamnya kami

tadi pagi sepulangnya dari tempat magang. Saya dan seorang teman yang bernama siti pranawa dalam perjalanan pulang dengan naik angkot ke arah st.kota. Di dalam angkot itu rupanya dinaiki oleh sekelompok pencopet. Kami sebenarnya sudah merasa gelagat buruk itu ketika mereka satu persatu mulai naik. Kami bisa melihat kode yang mereka gunakan untuk memulai aksinya. Kami bisa melihat tipuannya, pengalihannya, gerakannya. Dan bahkan saya melihat pelaku memasukkan uang tersebut ke dalam kantongnya.Korban adalah seorang bapak-bapak tua. Kalian tahu teman, rasanya kami tidak berguna disana. Dengan semua ilmu Kriminologi yang kami miliki, kami tetap tak bisa berkutik. Kami hanya bisa diam. Tapi teman biar saya ceritakan sedikit tentang keadaan di angkot itu. Jadi sebelum kelompok pencopet itu naik penumpang hanya terdiri dari saya, teman saya yang sama-sama seorang perempuan, seorang anak smp laki-laki, 3 orang bapak-bapak tua (manula) dan seorang perempuan yang juga manula. Kelompok pencopet t...
lupakan aku bila itu terbaik untukmu jangan pernah kau tanyakan cinta dan ketulusan yang kau pun tak punya biarlah aku akan pergi tinggalkan semua cinta ini selamanya
Anda yang menorehkan.. Saya yang kesakitan.. Anda yang bersenang.. Saya yang menyedihkan.. Awalnya saya begitu mempercayai anda.. Tak peduli apapun.. Saya mengenal anda sejak lama.. namun itu semua tidak cukup untuk menjadi alasan.. Agar anda tidak melukai saya.. Seharusnya anda kesakitan seharusnya anda menderita Akibat pembalasan saya.. Tapi ternyata lagi-lagi saya yang menderita Lagi-lagi saya yang tersiksa Seharusnya Anda Sudahlah... Tuhan memberi jalan bahagia yang berbeda Semoga kita mendapat kebahagiaan

Tersenyum Kecil

Sebuah cerita dalam hidup ini resmi terlewati Senang melewatinya.. banyak pengalaman berharga yang diraih.. walaupun tidak menjadi pemenang.. hal ini memang menyenangkan.. saya tidak menyesal mengalami kekalahan saya tidak kecewa karena saya telah memberikan yang terbaik dari saya.. Saat ini saya bisa tersenyum kecil.. dengan membawa kebanggaan dalam hati.
hanya dengan melihatnya.. tak bisa kupungkiri aku mengaguminya.. siapa dia... tak perlu kau tahu kawan... mungkin getaran itu tidak sama seperti sebelumnya.. tidak sekuat hasrat yang pernah singgah di hati ini.. tetapi semakin hari..semakin mencari... hadirnya sebuah getar halus dalam hati saat melihatnya... tak bisa menjadi impiannya.. tak bisa menyandingnya.. tak bisa menjadi temannya.. memang karena hati ini tak bisa.. diri ini tak mampu... sudahlah kawan.. kau tak perlu tahu.. biarlah ini jadi rahasia hati dan diri.. cukup sebuah senyum untuk menjawab kalian.. biar semua berjalan dengan sendirinya.. biar semua mengalir seperti air... tak ada yang mengatur dan memotong cerita itu... biar saja menjadi apa... tak ada yang akan menyesalinya..

Perempuan Kota Pinggiran

Tahukah anda dengan segala ilmu tetang feminisme mengiang di kuping saya... saya tetap tak bergerak... Tahukah anda dengan segala sikap yang saya miliki.. saya tetap tak bergerak... Tahukah anda dengan semua teman dan kawan yang saya miliki... saya tetap tak bergerak... Bukan tak mau bergerak...tapi tak bisa... walaupun manusia bebas melakukan apapun menurut dirinya tanpa dipengaruhi oleh apapun... namun rupanya saya masih merupakan perempuan hasil didikan kota pinggiran yang tak mengenal feminisme.. produk masa lalu yang tak mengenal emansipasi.. walaupun hampir 3 tahun konsep feminisme terngiang di telinga dan berputar dalam pusaran di otak saya... namun dalam hati saya tidak pernah menganggap ada yang salah dengan kehidupan kami ya..kami..perempuan kota pinggiran... yang terperangkap dalam segala keruwetan norma sosial nasyarakat yang serba membatasi.. bisa memecahkan batasan itu.. tapi hati selalu menolak melakukannya.. apa daya... inilah kami...perempuan kota ping...